Adaperibahasa, Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Beda negara, beda pula budaya dan kesehariannya. Termasuk dalam masalahLain Kepala Lain Hati Lain lubuk lain airnya, lain pula ikannya Lain orang lain kepala, lain pula hatinya Ada yang berbudi ada pendengki Ada yang peramah ada pemarah Lain lubuk lain airnya, lain pula ikannya Lain orang lain kepala, lain pula hatinya Tanya dirimu, termasuk orang yang manakah Yaa yaa yaa yaa yaa Supaya tahu siapakah Anda sebenarnya Bila ternyata Anda termasuk yang celaka Yaa yaa yaa yaa yaa Perbaikilah kelakuan Anda secepatnya Kalau sudah ada kemudi mudah mengarahkannya Kalau sudah mengenal diri mudah tuk merubahnya Bila kau pendusta coba jujurlah Bila kau pendosa coba sadarlah Lain lubuk lain airnya, lain pula ikannya Lain orang lain kepala, lain pula hatinya Lainlubuk lain ikannya. Am Em F Am Lain orang lain kepalalain pula hatinya.. [Ending:] Am G A Haaa..ha.ahaa.. Note : sesuaikan suara anda dengan chordnya kalau terlalu tinggi turunkan nadanya
Laingalang, lain perahu yang disorong. Lain gatal lain digaruk. Lain lubuk, lain ikannya. Masing-masing orang dengan kesukaannya. Berlainan perbuatan daripada tujuannya. Lain soal lain jawabnya. Adat negeri selalu berlain-lainan. Lain yang disindir lain yang merasa hati; lain yang berbuat salah lain pula yang merasa susah.
Bilapunberbeda, maka itu sebuah kewajaran yang mungkin saja terjadi. Kalau kata pepatah zaman, lain lubuk lain ikannya, lain dulu lain pula pasangannya ceritanya. Tidak tertutup kemungkinan tentang cerita masing-masing individu yang berstatus lajang yang sering dilanda gegana tingkat dewa mabuk.
gkm6lRa.